Gas Bumi

PGAS Optimalkan Gas Bumi untuk Efisiensi Energi dan Transisi Positif

PGAS Optimalkan Gas Bumi untuk Efisiensi Energi dan Transisi Positif
PGAS Optimalkan Gas Bumi untuk Efisiensi Energi dan Transisi Positif

JAKARTA - Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memperlihatkan konsistensi dalam menjaga keberlanjutan operasional serta memastikan ketersediaan gas bumi di tengah berbagai tantangan global. Ketahanan operasional tersebut semakin penting karena kondisi dunia masih dibayangi ketidakpastian, mulai dari dinamika geopolitik, fluktuasi harga energi internasional, hingga perubahan nilai tukar rupiah.

Komitmen PGAS terhadap keberlangsungan energi tercermin dari pencapaian distribusi gas bumi yang tetap menjadi penopang utama kinerja perusahaan. Hingga pertengahan tahun, volume distribusi tercatat sebesar 832 BBTUD. Selain itu, volume transmisi gas bumi yang dikelola mencapai 1.627 MMSCFD. Data ini menunjukkan bahwa gas bumi masih menjadi bagian penting dalam struktur energi nasional dan sekaligus memperlihatkan peran sentral PGAS sebagai pemain utama di sektor tersebut.

Sekretaris Perusahaan PGAS, Fajriyah Usman, menegaskan bahwa strategi operasional perusahaan dirancang dengan efisiensi yang terukur. PGAS juga memperkuat penerapan manajemen risiko untuk menjaga stabilitas dan kesiapan menghadapi peluang maupun tantangan di paruh pertama tahun berjalan. Dengan pendekatan ini, PGAS optimistis dapat mengelola dinamika pasar energi sekaligus memperkuat daya saing perusahaan.

Selain mengandalkan distribusi gas, PGAS juga mencatat kontribusi positif dari beberapa segmen lain. Pada sektor transportasi minyak, perusahaan berhasil membukukan volume sebesar 173.159 BOEPD. Dari sisi lifting migas, kontribusinya mencapai 16.774 BOEPD, sementara perdagangan LNG internasional juga menunjukkan perkembangan signifikan.

Dalam laporan resminya, Fajriyah menyebut bahwa perdagangan LNG internasional sudah meliputi pengiriman tiga kargo ke Tiongkok, sekaligus membuka peluang tambahan dengan empat pembeli potensial baru. “Perdagangan LGN internasional yang telah dilakukan pengiriman atas tiga kargo ke China dan penambahan empat pembeli potensial,” ujarnya dalam paparan. Hal ini menandakan langkah PGAS dalam memperluas pasar sekaligus memperkuat jaringan bisnis global.

Dari sisi kinerja keuangan, PGAS mampu mencatatkan pendapatan sebesar US$ 1,93 miliar. Keberhasilan ini diiringi dengan capaian laba bersih sebesar US$ 144 juta dan EBITDA yang mencapai US$ 463 juta. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa PGAS tidak hanya berhasil mengelola operasional di tengah gejolak pasar, tetapi juga mampu menghasilkan profitabilitas yang sehat.

PGAS juga menunjukkan keberhasilan dalam memperluas basis pelanggan. Hingga semester pertama, total jumlah pelanggan sudah mencapai 820.021. Rinciannya terdiri dari 3.298 pelanggan industri dan komersial, 2.644 pelanggan kecil, serta 814.079 pelanggan rumah tangga. Pertumbuhan pelanggan tersebut semakin menguatkan posisi PGAS dalam mendukung masyarakat dan sektor usaha melalui penyediaan energi yang andal.

Sejalan dengan strategi jangka panjang, PGAS tetap berfokus pada pengembangan bisnis utama, yaitu pembangunan jaringan transmisi dan distribusi gas bumi. Selain itu, perusahaan juga membuka peluang ekspansi baru dengan menekankan efisiensi dan efektivitas dalam setiap langkahnya. Menurut Fajriyah, fokus strategis ini akan menjadi dasar bagi PGAS untuk memperkuat perannya di tengah transisi energi nasional.

Beberapa proyek penting juga sedang dijalankan oleh PGAS. Salah satunya adalah Revitalisasi Tanki Arun F-6004, di mana progres pekerjaan EPC Tank sudah mencapai 81,10%, sementara pekerjaan EPC Non-Tank berada di angka 94,39%. Selain itu, proyek transportasi minyak Cikampek–Plumpang juga menjadi salah satu prioritas. Dengan demikian, PGAS berupaya memastikan ketersediaan infrastruktur energi yang lebih terintegrasi.

Tidak hanya itu, proses pembangunan proyek Tegal–Cilacap juga sedang berjalan dengan memasuki tahap FEED. Proses pengadaan material sudah dilakukan, sekaligus masuk dalam rangkaian pengadaan EPC. Langkah-langkah tersebut memperlihatkan bahwa PGAS serius dalam memperluas jangkauan infrastruktur untuk mendukung ketahanan energi nasional.

Dalam kesempatan yang sama, Fajriyah juga menjelaskan bahwa PGAS turut mengembangkan inisiatif energi bersih. Beberapa langkah di antaranya adalah pengembangan biomethane serta pengaturan komersial yang diarahkan untuk mendukung pengurangan emisi karbon. “Dan Commercial Arrangement serta Biomethane dalam rangka mendukung penurunan emisi karbon. Kami menerapkan strategi yang terukur dan sejalan dengan rencana pemerintah untuk terus mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi,” ujarnya.

Langkah tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mempercepat transisi energi menuju penggunaan sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Gas bumi, yang dikenal memiliki emisi lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil lain, diposisikan PGAS sebagai jembatan menuju era energi bersih. Dengan strategi yang fokus, perusahaan tidak hanya menargetkan kinerja jangka pendek, tetapi juga mengutamakan keberlanjutan jangka panjang.

Keberhasilan PGAS mempertahankan kinerja di tengah tantangan global tidak lepas dari manajemen yang adaptif serta penerapan strategi bisnis yang selaras dengan perkembangan energi dunia. Dengan distribusi gas bumi yang kuat, diversifikasi usaha melalui transportasi minyak, LNG internasional, hingga pengembangan biomethane, PGAS membuktikan kapasitasnya sebagai perusahaan energi nasional yang siap menghadapi era transisi energi.

Secara keseluruhan, kinerja PGAS mencerminkan keseimbangan antara efisiensi operasional, pencapaian finansial, ekspansi pasar, serta dukungan terhadap agenda energi bersih. Langkah-langkah tersebut menjadi modal penting untuk memastikan perusahaan dapat terus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, pelanggan, dan negara. Melalui strategi yang konsisten, PGAS berupaya menghadirkan energi yang andal, efisien, dan berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index