BUMN

Kemendag dan BUMN Berkolaborasi Genjot Ekspor Produk UMKM ke 33 Negara dengan Target Rp 306 Triliun

Kemendag dan BUMN Berkolaborasi Genjot Ekspor Produk UMKM ke 33 Negara dengan Target Rp 306 Triliun
Kemendag dan BUMN Berkolaborasi Genjot Ekspor Produk UMKM ke 33 Negara dengan Target Rp 306 Triliun

JAKARTA - Dalam upaya memperkuat posisi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia di kancah global, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian BUMN menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk pengembangan dan pemberdayaan UMKM siap ekspor. Langkah strategis ini bertujuan mendorong produk UMKM lokal menembus pasar internasional, menargetkan 33 negara dengan nilai ekspor Rp 306 triliun pada 2025.

Kunci Pembangunan Ekonomi Nasional

Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri, menegaskan peran vital UMKM dalam perekonomian nasional. "UMKM menyumbang 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kita, setara dengan Rp 9.580 triliun. Ini menunjukkan betapa fundamentalnya sektor ini dalam menggerakkan roda ekonomi kita," ujar Roro saat acara penandatanganan MoU di Gedung Kemendag, Jakarta.

Menjawab tantangan daya saing dan akses pasar global, Kemendag dan BUMN berkomitmen mengoptimalkan potensi UMKM. "Melalui kolaborasi ini, kami akan fokus pada pemanfaatan segenap sumber daya bersama untuk menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi perekonomian nasional, utamanya bagi UMKM dan industri lokal agar tumbuh dan bersaing di pasar global," tambah Roro.

Sinergi untuk Penguatan Ekspor

Kemendag, dalam kerangka ini, menyediakan berbagai dukungan seperti pelatihan ekspor, klinik desain, promosi dagang, dan penjajakan kerja sama bisnis. "Kami memiliki perwakilan perdagangan di 33 negara yang bisa menjadi target perluasan pasar produk UMKM. Harapannya, produk-produk UMKM kita bisa sampai ke negara-negara tersebut," jelas Roro.

Target ekspor UMKM ke 33 negara pada 2025 diproyeksikan mencapai 18,84 miliar dollar AS, setara dengan Rp 306 triliun. Ini merupakan peningkatan sebesar 12,54 persen dibandingkan tahun sebelumnya. "Kami optimis target ini akan tercapai dengan dukungan penuh dari setiap pihak yang terlibat," imbuh Roro.

Peran Strategis Kementerian BUMN

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, menyoroti berbagai inisiatif yang telah dilakukan untuk memberdayakan UMKM. "Kami memiliki platform PaDi UMKM yang kini menaungi 54.500 penjual, 12.000 pembeli, dan 1,9 juta produk, dengan transaksi mencapai Rp 58 triliun pada 2024," ungkap Tiko, sapaan akrab Kartika.

Menurut Tiko, BUMN seperti BRI dan BNI juga aktif mendorong UMKM di sektor mikro agar dapat melakukan ekspor. "Sinergi dengan Kemendag ini akan mendorong pembinaan berkelanjutan bagi UMKM, serta memperluas akses pasar global. Di luar pasar lokal, kami akan bersama-sama menggelar misi dagang di negara-negara tujuan ekspor ini," tambahnya.

Strategi Pemberdayaan UMKM

Kolaborasi antara Kemendag dan BUMN mencakup penguatan rantai pasok dalam negeri, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, hingga peningkatan dukungan skema pembiayaan. "Kita harus bisa memastikan UMKM memiliki kemampuan bersaing di pasar internasional dengan produk berkualitas dan harga kompetitif," tegas Roro.

Melalui klinik desain dan pelatihan ekspor, Kemendag berupaya meningkatkan inovasi dan kreativitas produk UMKM, sehingga lebih menarik bagi pasar luar negeri. "Dalam setiap prosesnya, kami juga menekankan pentingnya memenuhi standar internasional agar produk Indonesia diterima dengan baik," jelas beliau.

Optimisme Meningkat

Kerja sama ini dipandang sebagai langkah nyata dalam mengatasi hambatan yang kerap dihadapi UMKM dalam berorientasi ekspor. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, diharapkan akan lebih banyak UMKM yang mampu meningkatkan skala usahanya dan memasuki pasar global.

"Dengan harapan besar ini, kami ingin melihat UMKM kita bertransformasi menjadi pemain utama di pasar internasional, bukan hanya memenuhi pasar domestik. Ini sejalan dengan visi kami untuk meningkatkan daya saing nasional," pungkas Roro.

Masa Depan UMKM di Kancah Global

Inisiatif ini dinilai dapat menjadi angin segar bagi UMKM yang selama ini mengalami kesulitan menjangkau pasar internasional. Tidak hanya dalam aspek pemasaran, tetapi juga dalam aspek penciptaan produk unggulan yang berdaya saing tinggi.

"Kami percaya bahwa UMKM kita memiliki potensi besar untuk sukses secara global. Dengan dukungan kebijakan yang tepat serta kolaborasi antar stakeholders yang solid, kita dapat mencapai target ini bersama-sama," tutup Tiko.

Dengan adanya kesepakatan ini, jalan bagi UMKM untuk berkiprah di tingkat internasional semakin terbuka lebar. Target ambisius tersebut diharapkan dapat dicapai melalui sinergi dan komitmen kuat dari seluruh pihak terkait, demi kemandirian ekonomi serta kemajuan bangsa dalam percaturan ekonomi dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index