JAKARTA - Dalam upaya untuk meningkatkan daya saing produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia di pasar global, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, atau yang lebih dikenal sebagai Tiko, mengungkapkan jurus-jurus yang dirancang oleh BUMN. Pada penandatanganan nota kesepahaman tentang Sinergi Pengembangan dan Pemberdayaan UMKM Siap Ekspor, Tiko menggarisbawahi pentingnya memperkuat jaringan internasional yang telah dibentuk.
Menurut Tiko, BUMN berperan sebagai ujung tombak dalam inisiatif ini. Mereka tidak hanya membangun berbagai platform bisnis tetapi juga menggalang kerja sama strategis yang menyasar peningkatan daya saing UMKM di kancah internasional. “Kita punya jaringan luar negeri yang diharapkan menjadi ujung tombak untuk kita menggalang matchmaking di level global, dan juga mengajak diaspora Indonesia untuk bersama-sama menjadi eksportir yang membawa produk Indonesia ke dunia," ujar Tiko dalam acara yang berlangsung di Ruang Auditorium Kementerian Perdagangan.
Mengoptimalkan Jaringan BUMN untuk Ekspor
Tiko menjelaskan bahwa salah satu strategi utama adalah menggunakan jaringan BUMN untuk memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan internasional. Program unggulan seperti "Padi UMKM" merupakan contoh konkret dari langkah-langkah ini. Pada tahun 2024, platform ini berhasil merangkul 54.500 penjual, 12.000 pembeli, dan mencatatkan transaksi dengan nilai fantastis sebesar Rp 58 triliun. Melalui "Padi UMKM", produk-produk UMKM Indonesia diharapkan dapat lebih mudah diakses oleh pembeli internasional, sehingga mempercepat proses transaksi dan distribusi.
Strategi lain yang diambil adalah sinergi antara BUMN dengan Kementerian Perdagangan. Kerja sama ini diwujudkan melalui platform seperti Inaexport yang bertujuan untuk membantu UMKM binaan BUMN naik kelas. “Nah, ini tentunya database-nya bisa kita kerjasamakan dengan platform Kementerian perdagangan Inaexport. Harapannya, UMKM binaan kementerian BUMN ini bisa naik kelas menjadi UMKM yang bisa mengekspor produknya ke luar negeri," tambah Tiko.
Kerja Sama Strategis dengan Bank BUMN
Tidak hanya itu, langkah konkret lainnya adalah perjanjian kerja sama antara Kementerian BUMN dengan beberapa bank BUMN, terutama BRI dan BNI. Kerjasama ini ditujukan untuk mengembangkan strategi ekspor yang lebih efektif. Salah satu program yang telah membuahkan hasil adalah "Brilliant Export Planner" yang diadakan di ICE BSD, di mana 1.000 UMKM berpartisipasi dalam acara matchmaking global, menghasilkan transaksi senilai USD 90 juta.
“Melalui platform-platform ini, kami berupaya menciptakan iklim yang mendukung bagi UMKM untuk menjangkau pasar global dan memperluas jaringan mereka. Hal ini menunjukkan komitmen BUMN dalam menggarap potensi ekspor UMKM secara lebih serius dan terstruktur,” tambah Tiko.
Sinergi BUMN dan Kementerian Perdagangan
Selain itu, gedung Kementerian BUMN menjadi saksi bisu dari aktivitas-aktivitas yang difokuskan untuk memperkuat sinergi ini. Sinergi antara BUMN dan Kementerian Perdagangan diharapkan dapat menjadi landasan kokoh untuk mengembangkan UMKM yang siap bersaing di pasar internasional. Ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan ekspor nonmigas nasional, dan BUMN berperan sentral sebagai pemain utama di dalam inisiasi ini.
Menarik Diaspora Indonesia untuk Berperan Aktif
Salah satu elemen kunci dalam strategi ini adalah melibatkan diaspora Indonesia di luar negeri. Mereka diharapkan dapat menjadi duta produk-produk Indonesia di pasar internasional, serta aktif menjadi eksportir yang menjalin kerja sama dengan pemangku kepentingan lokal di negara-negara tempat mereka bermukim. Hal ini bukan hanya untuk meningkatkan volume ekspor, tetapi juga untuk memperkenalkan keragaman produk Indonesia ke lebih banyak konsumen global.
Menyongsong Masa Depan Ekspor UMKM
Kedepannya, BUMN dan Kementerian Perdagangan berjanji akan terus mengeksplorasi peluang baru dan memantapkan program yang telah berjalan. Penekanan akan diberikan pada peningkatan kualitas produk, sertifikasi internasional, serta pemanfaatan teknologi digital untuk memperluas akses pasar. Semua langkah ini bertujuan agar produk UMKM Indonesia bukan hanya dikenal, tetapi juga dicari oleh komunitas internasional, sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam perdagangan internasional.
Dengan berbagai upaya yang tengah diakselerasi oleh BUMN dan dukungan dari kementerian, diharapkan produk hasil karya anak bangsa semakin berjaya di panggung perdagangan global, dan membuka jalan bagi Indonesia untuk dikenal sebagai salah satu pusat inovasi dan kreativitas di dunia.