JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk, salah satu perusahaan konstruksi terkemuka di Indonesia, menyatakan komitmennya yang kuat untuk melanjutkan perjalanan transformasi yang berkesinambungan hingga tahun 2025. Transformasi ini tidak semata-mata berfokus pada penyehatan keuangan saja, tetapi mencakup empat aspek utama lainnya dalam strategi perusahaan, yaitu pemulihan bisnis, organisasi dan budaya, restrukturisasi keuangan, serta digitalisasi. Langkah-langkah ini diambil dalam rangka mencapai visi menjadi perusahaan terdepan dalam membangun ekosistem yang berkelanjutan.
Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, mengungkapkan bahwa perusahaan memiliki tujuan besar dalam menerapkan strategi ini. "Melalui strategi ini, diharapkan visi Perseroan menjadi perusahaan terdepan dalam membangun ekosistem yang berkelanjutan dapat tercapai," ujar Ermy dalam sebuah pernyataan di Jakarta pada Selasa, 18 Februari 2025.
Dalam implementasi strategi bisnis, Waskita berfokus pada perolehan nilai kontrak baru sebagai pilar utama pertumbuhan bisnis ke depan. Untuk memastikan bahwa proyek yang diambil memiliki potensi keuntungan dan risiko yang terukur, perusahaan mendirikan Komite Manajemen Risiko. Komite ini bertugas menilai risiko serta kelayakan proyek sebelum Waskita memutuskan untuk mengambil sebuah proyek dan mengikuti proses tender.
Selain itu, Waskita juga sangat menekankan pada peningkatan kompetensi SDM sebagai strategi jangka panjang. Untuk menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang, perseroan aktif melaksanakan program pelatihan dan sertifikasi bagi para pegawai. Ini dilakukan guna memastikan bahwa tenaga kerja di Waskita memiliki keterampilan yang relevan dan terus update dengan perkembangan terbaru dalam dunia konstruksi.
Inovasi lain yang diterapkan oleh Waskita adalah lean construction atau konstruksi ramping. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas proses konstruksi sambil mengoptimalkan penggunaan stok material. Sejalan dengan itu, pengembangan program Value Stream Booster juga diimplementasikan untuk mendeteksi potensi deviasi biaya sejak dini dengan akurasi yang tinggi.
Peningkatan pengelolaan governance, risk, and compliance (GRC) juga menjadi prioritas utama Waskita. Salah satu langkah konkritnya adalah memenuhi peta jalan perbaikan manajemen risiko. Penilaian Risk Maturity Index dilakukan secara berkala untuk memastikan fungsi manajemen risiko optimal serta memastikan penerapan aturan legal yang tepat.
Era digital mendorong Waskita untuk melakukan transformasi digital di berbagai bagian perusahaan. Di bidang operasional, perseroan telah berhasil mengintegrasikan Core System ERP SAP S/4 HANA dengan teknologi Building Information Modelling (BIM) dan perencanaan Last Planner System. Kombinasi dari ketiga sistem ini menjadikan Waskita sebagai satu-satunya perusahaan konstruksi di Indonesia yang menggabungkan metode tersebut.
Inovasi digital lainnya mencakup penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam proyek pembangunan. Salah satu terobosan besar adalah implementasi Waskita Intelligent Sensing System (WISENS) yang digunakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan. Contoh nyata dari penggunaan AI adalah dalam deteksi keretakan jalan dengan sistem AI Pavement Crack Detection yang membantu mendeteksi kerusakan jalan serta menargetkan zero defect dalam proses konstruksi.
"Melalui penggunaan AI tersebut, penghitungan jumlah dan jenis kerusakan dapat dilakukan lebih efisien. Ini sangat mendukung inspeksi dan pengawasan aset jalan tol dengan efisiensi waktu hingga 40 persen lebih cepat," jelas Ermy Puspa Yunita.
Selain itu, Waskita juga memanfaatkan teknologi AI untuk memastikan bahwa para pekerja selalu mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan tepat. Penerapan teknologi AI APD Inspection ini juga merupakan langkah konkret untuk mencapai target zero fatality atau menghapuskan kecelakaan kerja.
Dari sisi penguatan tata kelola teknologi informasi, Waskita telah melakukan pengembangan berbagai sistem informasi, termasuk pembuatan Dashboard Management Terintegrasi. Perbaikan dalam sistem keuangan juga terus dilakukan guna mendukung Internal Control Over Financial Reporting. Demi mengantisipasi dan mengatasi risiko keamanan siber, perusahaan menjalin kerjasama dengan Badan Sandi dan Siber Nasional.
"Overall, tujuan utama dari transformasi yang dilakukan Waskita adalah mencapai operational excellence yang berkesinambungan. Kami terus berupaya menyelesaikan proyek-proyek dengan mutu terbaik, tepat waktu, serta biaya yang efisien," pungkas Ermy Puspa Yunita. Transformasi ini menegaskan posisi Waskita Karya sebagai pelopor dalam inovasi dan manajemen konstruksi modern di Indonesia.