Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menegaskan komitmennya dalam mendorong pembangunan ekonomi syariah di Provinsi Aceh. Dukungan tersebut meliputi berbagai sektor, mulai dari pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pembiayaan sektor strategis, hingga peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Upaya tersebut sejalan dengan visi BSI untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Bumi Serambi Mekah.
Pernyataan komitmen ini disampaikan dalam sebuah pertemuan antara jajaran Direksi BSI dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh. Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menyampaikan kesiapan BSI untuk terus mendukung Pemerintah Provinsi Aceh melalui penyediaan layanan keuangan syariah yang terintegrasi. "Kami mengapresiasi dukungan Pemprov Aceh dalam empat tahun terakhir, terutama dalam mengimplementasikan Qanun Aceh terkait Lembaga Keuangan Syariah (LKS). BSI berkomitmen untuk terus memperkuat ekosistem ekonomi syariah yang modern dan universal," ujar Hery, Senin, 17 Februari 2025.
Pengembangan Pariwisata dan Dukungan UMKM
Sektor pariwisata menjadi salah satu langkah nyata BSI dalam mendorong perekonomian daerah. BSI telah membangun berbagai fasilitas keuangan di berbagai destinasi wisata strategis di Aceh. Salah satu inisiatifnya adalah penyediaan mesin ATM Visa dan Mastercard di Iboh, yang secara signifikan memudahkan wisatawan asing untuk bertransaksi. “Tiga tahun lalu, di Iboh belum ada ATM berbasis Visa atau Mastercard untuk turis asing. Namun, sejak akhir 2022, wisatawan sudah bisa menarik uang di sana, yang berdampak positif pada perputaran ekonomi lokal,” tambah Hery.
Dalam upaya mendukung pertumbuhan UMKM di Aceh, BSI telah menghadirkan UMKM Center. Pusat ini bukan hanya menyediakan fasilitas pembiayaan, tetapi juga pelatihan dan pendampingan untuk membantu usaha kecil naik kelas. BSI juga fokus pada pengembangan wirausaha muda melalui program Aceh Muslimpreneur, sebuah kompetisi yang dirancang untuk mendorong anak muda mengembangkan ide bisnis, memperluas jaringan, dan membangun komunitas pengusaha muslim. Pada tahun 2024, program ini telah berhasil mencetak 10.400 wirausaha baru di Aceh.
Pengembangan Desa dan Pembiayaan
BSI tidak berhenti hanya pada sektor pariwisata dan UMKM. Pengembangan desa binaan seperti Desa Nilam di Aceh Besar, Desa Bandeng di Aceh Timur, dan Desa Kopi di Bener Meriah juga menjadi fokus mereka. Program pemberdayaan desa ini dirancang untuk ditingkatkan dan diperluas cakupannya di masa depan.
Dari sisi pembiayaan, BSI mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp3,98 triliun kepada 49.735 penerima, melampaui target awal yang sebesar Rp3,1 triliun. Pembiayaan ekspor dari Aceh juga mengalami pertumbuhan signifikan, mencapai Rp582 miliar. Dengan berbagai inisiatif tersebut, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI di Aceh pada tahun 2024 mencapai Rp18,7 triliun, sebuah peningkatan sebesar 11,5% dibanding tahun sebelumnya.
Pernyataan Gubernur Aceh
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, mengapresiasi komitmen BSI dalam memperkuat perekonomian di Aceh. “Kami sangat mengapresiasi langkah BSI dalam mendukung perekonomian Aceh, terutama dalam penguatan UMKM dan pengembangan SDM. Ini langkah penting untuk keberlanjutan ekonomi syariah di Aceh,” kata Mualem.
Langkah Selanjutnya
Ke depan, BSI berencana untuk terus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Aceh dalam memperluas cakupan layanan perbankan syariah. Tujuannya adalah memastikan keberlanjutan ekosistem ekonomi berbasis syariah di Aceh, sehingga ekonomi daerah dapat terus tumbuh dan berkembang dengan pijakan yang kuat dalam prinsip-prinsip syariah. Melalui kolaborasi ini, diharapkan pembangunan ekonomi Aceh dapat berjalan lebih inklusif dan produktif, sejalan dengan nilai-nilai ekonomi syariah yang mengedepankan keadilan, keberlanjutan, dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan sinergi antara BSI dan Pemerintah Provinsi Aceh, harapan besar tertanam untuk mewujudkan Aceh sebagai pusat ekonomi syariah yang kuat, yang dapat menjadi model bagi daerah lain di Indonesia. BSI berkomitmen untuk terus mendukung langkah tersebut melalui inovasi dan layanan yang terintegrasi, memastikan bahwa setiap langkah pembangunan sejalan dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat Aceh.