Update Harga Sembako Jogja 11 September 2025 Terbaru

Kamis, 11 September 2025 | 16:38:22 WIB
Update Harga Sembako Jogja 11 September 2025 Terbaru

JAKARTA - Pergerakan harga bahan pangan di Kota Jogja selalu menjadi perhatian masyarakat, khususnya Sembilan Bahan Pokok (Sembako). Kondisi ini dapat berubah setiap hari tergantung faktor alam dan dinamika pasar. Pada Kamis, 11 September 2025, tercatat adanya kenaikan harga telur ayam ras segar, sementara cabai rawit merah mengalami penurunan. Selain itu, sebagian besar bahan pokok lain cenderung stabil.

Data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Bank Indonesia pukul 11.50 WIB menunjukkan kenaikan telur ayam ras sebesar 0,9 persen. Harga telur naik Rp 250 per kilogram, dari Rp 28.150 menjadi Rp 28.400. Rata-rata harga ini dihitung dari pasar Beringharjo (Rp 29.000) dan Kranggan (Rp 27.750).

Sementara itu, cabai rawit merah turun dari Rp 32.500 menjadi Rp 30.750 per kilogram. Sebagai perbandingan, rata-rata harga cabai rawit merah di Indonesia adalah Rp 48.000/kg, dengan harga tertinggi di Papua (Rp 89.900) dan terendah di Nusa Tenggara Barat (Rp 28.150).

Harga bahan pokok lain juga mengalami pergerakan signifikan, khususnya cabai merah besar, cabai merah keriting, dan cabai rawit merah. Data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 11.55 WIB menunjukkan:

Cabai rawit merah turun dari Rp 32.429 menjadi Rp 29.857/kg

Cabai merah besar turun dari Rp 37.000 menjadi Rp 35.143/kg

Cabai merah keriting turun 10 persen dari Rp 45.000 menjadi Rp 40.500/kg

Selain cabai dan telur, harga bahan pokok lainnya relatif stabil. Berikut rincian harga Sembako di Jogja versi PIHPS, per 11 September 2025:

Bawang merah ukuran sedang: Rp 41.250/kg

Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg

Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg

Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg

Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg

Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg

Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg

Beras kualitas super II: Rp 15.000/kg

Cabai merah besar: Rp 42.000/kg

Cabai merah keriting: Rp 40.500/kg

Cabai rawit hijau: Rp 34.250/kg

Cabai rawit merah: Rp 31.250/kg

Daging ayam ras segar: Rp 37.250/kg

Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg

Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg

Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg

Gula pasir lokal: Rp 16.750/kg

Minyak goreng curah: Rp 18.150/kg

Minyak goreng kemasan merk 1: Rp 21.750/kg

Minyak goreng kemasan merk 2: Rp 21.000/kg

Telur ayam ras segar: Rp 28.400/kg

Versi Bapanas mencatat fluktuasi harga sedikit berbeda:

Beras premium: Rp 14.500/kg

Beras medium: Rp 12.833/kg

Beras SPHP: Rp 12.500/kg

Kedelai biji kering: Rp 9.200/kg

Bawang merah: Rp 32.143/kg

Bawang putih bonggol: Rp 30.143/kg

Cabai merah keriting: Rp 40.500/kg

Cabai merah besar: Rp 35.143/kg

Cabai rawit merah: Rp 29.857/kg

Daging sapi murni: Rp 135.000/kg

Daging ayam ras: Rp 36.167/kg

Telur ayam ras: Rp 26.938/kg

Gula konsumsi: Rp 17.045/kg

Minyak goreng kemasan: Rp 19.091/liter

Minyak goreng curah: Rp 17.143/liter

Minyakita: Rp 15.600/liter

Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg

Tepung terigu kemasan: Rp 10.875/kg

Garam konsumsi: Rp 11.625/kg

Ikan kembung: Rp 37.833/kg

Ikan tongkol: Rp 34.333/kg

Ikan bandeng: Rp 41.000/kg

Perlu dicatat, data final PIHPS dan Bapanas tersedia pukul 13.00 WIB. Artinya, harga di pasar masih bisa berubah hingga sore.

Faktor Penyebab Fluktuasi Harga Sembako

Perubahan harga bahan pangan tidak terjadi tanpa sebab. Menurut skripsi Muhammad Shehan dari UIN Raden Intan Lampung, ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran memengaruhi harga sembako secara signifikan.

Pertumbuhan populasi meningkatkan permintaan bahan pokok, sementara produksi dari sektor pertanian rentan terhadap gangguan alam seperti iklim, keterbatasan lahan, atau perubahan fungsi lahan. Akibatnya, harga bahan pokok sangat dipengaruhi sisi penawaran. Jika pasokan rendah tetapi permintaan tetap tinggi, harga akan naik, dan sebaliknya.

Musim hujan sering membuat panen cabai gagal karena busuk atau hama, sehingga produksi berkurang sementara permintaan tetap. Hasilnya, harga cabai melonjak. Sebaliknya, saat musim kemarau, panen cabai lebih sukses, stok berlimpah, dan harga turun.

Menurut Nur Azizah Nasution dalam Journal of Sharia and Law, fluktuasi harga sembako dipengaruhi beberapa faktor:

Produksi: Banyak permintaan, sedikit penawaran ? harga mahal; sedikit permintaan, banyak penawaran ? harga murah.

Distribusi: Proses distribusi yang panjang dan rumit ? harga semakin mahal.

Jumlah pedagang: Persaingan tinggi ? harga mendekati normal; pedagang sedikit ? harga lebih ekstrem.

Dengan memahami faktor-faktor ini, masyarakat dapat lebih siap menghadapi perubahan harga sembako di pasar.

Itulah informasi lengkap mengenai harga sembako di Kota Jogja hari ini, Kamis, 11 September 2025. Meski fluktuatif, pemantauan rutin dan kesadaran akan faktor penyebab dapat membantu masyarakat mengantisipasi kenaikan harga di pasar.

Terkini